Rabu, 12 Mei 2010

Teknologi Informasi pada perpustakaan



Teknologi Informasi merupakan penerapan pengetahuan secara sistematis pada tugas-tugas praktis dalam suatu industri. Aplikasi teknologi informasi yang tercakup dalam ruang lingkup suatu sistem informasi, baik itu perpustakaan maupun pusat-pusat dokumentasi dan informasi. Kata Teknologi Informasi berasal dari kata Information Technology. Kata Technology berdasarkan Kamus Advanced Leaner’s Dictionary of Current English (1974) adalah penerapan pengetahuan secara sistematis pada tugas-tugas praktis dalam suatu industri. Senada dengan definisi tsb, Sulistyo-Basuki (1992:81) menyatakan bahwa Teknologi dapat diartikan sebagai pelaksanaan ilmu, sinonim dengan ilmu terapan. 

CAKUPAN TEKNOLOGI INFORMASI :
Akar dari teknologi informasi pada masa sebelum ada komputer digital adalah telekomunikasi dan sistem audio-video. Kemudian dengan adanya komputer digital telah membentuk beberapa cabang baru. Dengan adanya kemajuan-kemajuan teknologi, saat ini cakupan Teknologi informasi meliputi :
1) Telekomunikasi. Contoh penerapannya yaitu : adanya Teleconference atau yang sekarang dikenal dengan nama Trimitra; Telkom Memo; Lacak, dll.
2) Komputer, termasuk mikrobentuk. Contohnya yaitu, perlindungan data, sistem pakar, komunikasi suara dengan bantuan komputer.
3) Jaringan digital, contohnya antara lain adanya surat elektronik, sistem informasi, jaringan informasi
4) Audio dan video, termasuk sistem komunikasi optik. Contoh : Video Conference, Video-teks ,dll. 



SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMSI UNTUK PERPUSTAKAAN

Kemajuan Teknologi Informasi di kantor-kantor di dunia dimulai pada pertengahan abad ke-20, dengan diperkenalkannya telepon otomatis, alat pencatat telegram, telex, mesin ketik elektrik, mesin duplikator, mesin penjumlah, tabulator  dan perangkat pengolahan dataSejarah perkembangan teknologi informasi untuk perpustakaan  dimulai pada  masa pra komputer. Pada waktu itu untuk sarana penulisan dokumen di kantor-kantor  dan khususnya di perpustakaan, masih menggunakan mesin ketik manual, kemudian ada mesin ketik listrik (IBM) (elektronis). Kemudian mulai ada komputer kira-kira pertengahan abad 19 (untuk negara-negara maju, dan di Indonesia sekitar tahun 70-an) komputer digunakan secara Off-Line, atau tidak dihubungkan dengan sarana telepon, dan digunakan untuk masing-masing bagian. Pada saat itu meskipun sudah ada perangkat-perangkat lunak untuk sistem sirkulasi, pengatalogan, atau pengolahan, tetapi belum dihubungkan dengan suatu sistem yang terpadu.
Kemudian dengan adanya kemajuan teknologi, pengelolaan data di perpustakaan dan pusat dokumentasi dan informasi dapat dilakukan pengelolaan rumah tangga perpustakaan (Library house-keeping ) dengan Automasi Perpustakaan. Kemudian dengan semakain meningkatnya kemajuan teknologi, penggunaan komputer secara off-line dapat diganti dengan on-line dan  disambungkan ke berbagai jaringan di dunia  dengan berbagai Web-Site di dunia. Perpustakaan ada yang dikenal dengan nama Perpustakaan Elektronik dan Perpustakaan Maya (Virtual library )

PUSAT-PUSAT DOKUMENTASI SECARA UMUM DAPAT DI KLASIFIKASIKAN MENJADI 4 BAGIAN UTAMA : 
1.Library housekeeping (Perawatan/pengelolaan perpustakaan) :
Library housekeeping atau pengelolaan perpustakaan,  merupakan istilah umum yang mengacu pada berbagai macam kegiatan rutin yang perlu dilakukan agar supaya perpustakaan dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Sistem Perpustakaan yang Terintegrasi (Integrated Library System)  atau yang sering di kenal dengan  Otomasi Perpustakaan sering digunakan sebagai indikasi bahwa sub-sistem atau modul-modul yang ada diintegrasikan semuanya membentuk Sistem Informasi Tunggal yang berbasis komputer yang mampu melakukan tukar menukar informasi dari satu modul ke modul lain, serentak oleh beberapa modul yang berbeda sehingga memungkinkan penggunaan 

Secara umum ada  tiga generasi Otomasi Perpustakaan, yaitu:
 Generasi I    : Otomasi aktivitas-aktivitas pemrosesan, seperti akuisisi dan pengatalogan ditambah dengan pengendalian sirkulasi.
 Generasi II    :  Pengembangan dan pemasangan sistem yang terintegrasi termasuk OPAC
 Generasi III   : Dibangun Local Area Network  dengan kemampuan komputasi dan komunikasi pada stasiun kerja individu.


2.information retrival (temu kembali informasi penelusuran informasi),
Sistem informasi untuk temu kembali informasi secara elektronis pertama kali digunakan untuk pencarian data lokal dilakukan dengan menggunakan katalog
Ada tiga macam sarana dalam Penelusuran informasi atau temu kembali informasi secara elektronis, yaitu :
a)    menggunakan Pangkalan Data Lokal
b)    menggunakan  CD-ROM
c)    menggunakan jaringan Wide Area Network, atau yang banyak dikenal melalui  Internet.

3.general purpose software (perangkat lunak untuk berbagai macam keperluan) misalnya :
-     Word Processing     : untuk pengolah teks dan pencetakan.
-     Spreadsheets        : untuk kalkulasi keuangan
-     Graphics        : untuk presentasi statistik
-     Desktop Publishing    : untuk penerbitan dan percetakan yang profesional
-     Electronic mail    : untuk pendistribusian pesan

4.Library networking (jaringan kerjasama perpustakaan).
a. Pengkaitan komputer lembaga Pusdokinfo ke komputer lain yang jauh  jaraknya untuk membentuk Wide Area Network  atau yang sering dikenal dapat berhubungan melalui internet.
b. Kerjasama antar perpustakaan atau jaringan informasi antar lembaga-lembaga yang bergerak di bidang informasi yang sama atau relevan,

METODE YANG DAPAT DIKEMBANGKAN DALAM TEKNOLOGI INFORMASI PADA PERPUSTAKAAN:
1.    Media simpanoptik.
2.    Metode menyimpan cantuman
3.    Metode mengindeks dokumen
4.    Metode mengkomunikasikan pengetahuan

Era kemajuan  teknologi informasi, atau era informasi yang sudah masuk ke Indonesia memberikan tawaran kemajuan ;dan peningkatan layanan informasi yang lebih besar.  Terlepas dari dampak positif dan negatifnya yang mungkin dapat timbul, perpustakaan harus menyiapkan SDM  agar perpustakaan dapat menjadi front-liners dalam sci entific discoveries.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar